SELALU kompak. Mulai dari aksi panggug, kostum, hingga polah ketika diwawancara media. Begitulah kesan yang ditampilkan Cherrybelle selama ini.
Apa selalu begitu? Film Love is U bisa jadi jawaban atas pertanyaan ini. Di balik kekompakan Chibi--sebutan untuk personel Cherrybelle--ternyata banyak konflik, baik antar personel, maupun kehidupan pribadi masing-masing.
Hanny R. Saputra, sutradara, berpromosi kalau kisah yang dia angkat kali ini 70 persen sama dengan yang dialami Chibi di dunia nyata. Di antaranya Cerly yang 15 tahun tak bertemu dengan papanya dan Wenda yang tak akur dengan sang mama.
Awal mula terbentuknya Cherrybelle memulai cerita. Saat itu, Wenda, Annisa, Cherly, Felly, Christy, Angel, Gigi, Devi, dan Ryn, harus dikarantina untuk melatih kemampuan nyanyi dan koreografi.
Banyak fakta-fakta unik seputar Chibi terungkap selama krantina ini. Siapa sangka Annisa merupakan Chibi yang paling jorok, Ryn ternyata sangat ketergantungan dengan vitamin, dan Felly tak pernah terima disebut kembaran Christy.
Dibanding film "Heart", yang juga digarap Hanny, cerita Love is U memang jauh lebih ringan. Namun, beberapa plot cerita yang sebenarnya cukup menarik tidak dituturkan secara detail. Salah seorang kawan jurnalis, dalam jumpa pers, sempat mengajukan "protes" kepada Hanny soal ini.
Well, kami memilih untuk memaafkan Hanny soal ini. Bukankah Cerrybelle digemari karena lagu dan penampilannya yang ringan? Tanpa bermaksud meremehkan, kami khawatir Twibi dan Twiboy (julukan fans Cherrybelle) yang didominasi remaja ABG, malah pusing jika dijejali cerita berat.
Kami justru agak terganggu dengan setting lokasi syuting. Dari menit pertama, hingga film ditutup oleh credit title, penonton hanya melihat lokasi yang itu-itu saja, sebuah apartemen mewah di pinggir pantai. Di karantina di situ, dua kali adegan Cherrybeellle mangggung juga diambil di situ.
(ari/ade)